Monday, October 5, 2009

Berguru Ke Normandia

Invasi Normandia, yang diberi kode Operasi Overlord, adalah sebuah operasi pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Sekutu saat Perang Dunia II pada tanggal 6 Juni 1944. Yang hingga kini Invasi Normandia merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah, dengan hampir tiga juta tentara menyeberangi Selat Inggris dari Inggris ke Perancis yang diduduki oleh tentara Nazi Jerman.
Mayoritas satuan tempur pada serangan ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Perancis dan pasukan Polandia ikut bertempur setelah fase pendaratan. Selain itu, pasukan dari Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia juga turut serta.
Invasi Normandia dibuka dengan pendaratan parasut dan glider pada dini hari, serangan udara dan artileri laut, dan pendaratan amfibi pagi hari, pada 6 Juni, D-Day. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan, dengan kampanye untuk menembus garis pertahanan Jerman dan menyebar dari pantai yang sudah dikuasai Sekutu. Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong Falaise pada akhir Agustus 1944.

Dalam tahap perencanaan ini dihadapkan pada situasi yang berbeda dimana invasi Jerman terhadap Uni Soviet (Operasi Barbarossa), Sovietlah yang melakukan mayoritas pertempuran menghadapi Jerman di Eropa. Sehingga Presiden Franklin D. Roosevelt dan Perdana Menteri Winston Churchill pada tahun 1942 ingin membantu uni soviet dan menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Britania Raya siap membuka "front kedua" di Eropa menghadapi Jerman, pernyataan ini dinyatakan lagi pada musim semi pada tahun 1943.
Perencanaan ini memakan waktu cukup lama karena yang dihadapi pasukan kuat dari jerman, dimana pasukan Britania Raya di bawah Winston Churchill ingin menghindari serangan langsung seperti pada Perang Dunia I yang memakan banyak korban.
Namun Amerika Serikat menganggap bahwa cara paling optimal adalah serangan langsung dari markas Sekutu yang paling dekat dan besar. Mereka sangat menginginkan metode ini, dan menyatakan bahwa hanya cara inilah yang akan mereka dukung dalam jangka panjang. Mengingat pengalaman Dua proposal awal direncanakan: Operasi Sledgehammer, yang merupakan invasi untuk tahun 1942, dan Operasi Roundup, yaitu invasi lebih besar pada tahun 1943. Sehingga dari dua Proposal yang diajukan proposal yang kedua yang diterima, lalu diganti namanya menjadi Operasi Overlord dan ditunda sampai 1944.

Pantai Sword merupakan nama kode yang diberikan Sekutu untuk sebuah lokasi pendaratan pantai pada Invasi Normandia, pada tanggal 6 Juni 1944. Pantai ini panjangnya 8 km, dari Ouistreham sampai Saint-Aubin-sur-Mer, dan merupakan pantai paling timur pada invasi pantai ini. Lokasi pendaratan dibagi menjadi empat bagian, yaitu Oboe, Peter, Queen, dan Roger.Dalam tahap ini selama emberkasi pasukan membutuhkan waktu yang sangat lama karena material dan personil yang disiapkan jumlahnya cukup besar dimana sekitar 6.900 kendaraan laut, termasuk 4.100 kendaraan pendarat harus dapat masuk kedalam kapal kapal dan pesawat yang telah disiapkan baik oleh Pasukan Inggris maupun Pasukan Amerika, Kemudian 12.000 pesawat terbang, termasuk 1.000 pesawat pembawa penerjun payung, harus siap embarkasi dan 10.000 ton bom serta embarkasi 3 juta personel dari satuan yang berbeda, tempat serta kapal yang berbeda pula. Latihan umum ini dilaksnakan oleh pihak Inggris saat berada disatuannya termasuk Pasukan Amerika dan pasuakn sekutu lainnya. Dimana yang dilakukan yaitu latihan pendaratan, latihan ini yang diangap paling banyak resikonya dan berbahaya karena yang dihadapi Pasukan Jerman yang terlatih. dimana Latihan yang dilaksanakan antara lain: Menguji kesempurnaan rencana, ketepatan waktu, kesiapan peralatan, dan kesiapan tempur satuan-satuan pendaratnya.

Latihan ini dilaksanakan agar dalam pelaksanaannya nantinya tidak salah sasaran karena kandisi pada saat pendaratan penglihatan sangat terbatas dan koordinasi dengan semua unsur yang terlibat harus jelas sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Setelah ada perintah dari komando atas kepada, kapal-kapal sekutu yang membawa pasukan pendarat bergerak menuju pantai normandia. Setelah tiba di titik pencar unsur laut menempati posisi lego jangkar di DSA (Daerah Serbuan Amfibi) di perairan Oboe, Peter, Queen, dan Roger.

Invasi Normandia dibuka dengan Serangan pada Pantai Sword dimulai pada jam 03.00 dengan serangan udara ke pertahan laut artileri Jerman dilanjutkan Serangan artileri laut dimulai beberapa jam kemudian. Pada jam 0730 tanggal 6 juni, satuan-satuan pertama berhasil mendarat di pantai. Satuan dari tank Sherman DD milik Hussar ke-13/18, yang diikuti oleh Brigade Infanteri ke-8. Pada Pantai Sword, infanteri Britania Raya berhasil mendarat dengan sedikit korban. Pada akhir hari itu, mereka berhasil maju sejauh delapan kilometer, tetapi gagal mendapatkan target ambisius Montgomery, khususnya Caen yang merupakan objektif utama, yang tetap dikuasai Jerman sampai akhir D-Day.
Pendaratan udara dilakukan untuk merebut posisi-posisi kunci, dengan tujuan memblokir serangan balik Jerman, mengamankan bagian samping pendaratan laut, dan melancarkan pergerakan pasukan laut dari pantai. Divisi Lintas Udara Amerika Serikat ke-82 dan 101 ditugaskan untuk mengamankan samping barat, dan Divisi Lintas Udara ke-Britania Raya ditugaskan ke samping timur. Anggota Divisi Lintas Udara ke-101 setelah merebut desa St. Marcouf, 8 Juni. Objektif taktis Divisi Lintas Udara ke-6 Britania Raya adalah merebut jembatan-jembatan penyebrangan di BĂ©nouville-Ranville, bertahan menghadapi serangan balik Jerman, menghancurkan meriam artileri di Merville yang menembak ke Pantai Sword, dan menghancurkan lima jembatan di Sungai Dives.
Pantai Juno merupakan nama kode yang diberikan Sekutu untuk sebuah lokasi pendaratan pantai pada Invasi Normandia, pada tanggal 6 Juni 1944. Pantai ini berada diantara Pantai Sword dan Pantai Gold, terbentang dari Saint-Aubin-sur-Mer di ujung timur sampai Courseulles-sur-Mer di ujung barat. Lokasi pendaratan ini juga dikenal dengan nama pantai Kanada, karena yang mendarat disini adalah Divisi Infanteri ke-3 dan Brigade Lapis Baja ke-2 Kanada. Pasukan Kanada yang mendarat di Pantai Juno berhadapan dengan 11 meriam berat 155 mm dan 9 meriam sedang 75 mm, juga senapan mesin, bunker, dan fortifikasi beton lainnya. 50% gelombang pertama yang mendarat tewas, pendaratan ini adalah pendaratan pantai dengan jumlah korban tertinggi ke-2 setelah Pantai Omaha. Pemakaian Sherman DD termasuk sukses di Pantai Juno, sesuai rencana, sampai duluan sebelum infanteri dan membantu menghancurkan pertahanan Jerman.
Pantai Gold merupakan nama kode yang diberikan Sekutu untuk sebuah lokasi pendaratan pantai pada Invasi Normandia, pada tanggal 6 Juni 1944. Pantai ini berada diantara Pantai Omaha dan Pantai Juno, panjangnya delapan kilometer, dan dibagi menjadi empat sektor. Dari barat ke timur, empat sektor tersebut adalah How, Item, Jig, dan King. Korban juga banyak pada Pantai Gold, di mana kedatangan tank perenang Sherman DD tertunda, dan Jerman telah memfortifikasi sebuah desa di pantai dengan baik. Namun Divisi Infanteri ke-50 berhasil mengalahkan pertahanan ini dan maju sampai dekat Bayeux. Divisi ini adalah salah satu yang paling jauh mendekati objektif utamanya.
Pantai Omaha merupakan nama kode yang diberikan Sekutu untuk sebuah lokasi pendaratan pantai pada Invasi Normandia, pada tanggal 6 Juni 1944. Pantai ini panjangnya sekitar 5,6 kilometer, dari Sainte-Honorine-des-Pertes sampai Vierville-sur-Mer. Pendaratan di Pantai Omaha merupakan pendaratan yang paling banyak memakan korban. Elemen Divisi Infanteri ke-1 dan ke-29 Amerika Serikat berhadapan dengan Divisi Infanteri ke-352 Jerman, salah satu divisi yang paling berpengalaman di invasi pantai ini. Intelijen Sekutu gagal mengetahui bahwa Divisi Infanteri Statik ke-714 yang relatif berkualitas rendah digantikan oleh Divisi ke-352 beberapa hari sebelum invasi. Omaha merupakan pantai dengan pertahanan yang paling berat, dan serangan udara serta artileri sebelum invasi ternyata tidak efektif. Di bagian timur, 27 dari 32 tank Sherman DD tidak sampai ke pantai. Di bagian Barat, tank DD berhasil mendarat namun banyak yang hancur oleh artileri Jerman. Data resmi mengatakan bahwa "10 menit setelah mendarat, kompi (pemimpin) menjadi tidak berfungsi, tanpa komandan, dan hampir sama sekali tidak bisa bertempur. Setiap perwira dan sersan telah tewas atau terluka. Ini berubah menjadi perjuangan untuk bertahan dan penyelamatan. Korban pada Pantai Omaha sampai 2.400 orang pada jam-jam pertama. Beberapa komandan sempat ingin mundur dari pantai itu, tetapi beberapa satuan kecil membentuk tim-tim ad hoc yang akhirnya berhasil menguasai pantai dan maju masuk ke daratan.
Point du Hoc merupakan tempat penempatan meriam yang berada pada tebing beton tinggi. Di sini, Batalyon Ranger ke-2, yang dipimpin oleh James Earl Rudder, ditugaskan untuk memanjat tebing-tebing setinggi 30 meter tersebut dengan menggunakan tali, lalu menghancurkan meriam-meriam di atas, yang diperkirakan menembak ke Pantai Omaha dan Utah. Tetapi setelah tiba di atas tebing ternyata meriam-meriam tersebut sudah dipindahkan. Kemudian Ranger maju masuk ke daratan lalu akhirnya menemukan dan menghancurkan meriam-meriam tersebut.
Pantai Utah merupakan nama kode yang diberikan Sekutu untuk sebuah lokasi pendaratan pantai pada Invasi Normandia, pada tanggal 6 Juni 1944. Pantai ini panjangnya sekitar tiga mil, dari Pouppeville ke La Madeleine, dan merupakan pantai paling barat diantara lima lokasi pendaratan pantai pada invasi ini. Pendaratan di Pantai Utah merupakan pendaratan dengan korban paling sedikit. Divisi Infanteri ke-4 yang mendarat di pantai ini ternyata mendarat di tempat yang salah karena arus yang mendorong kendaraan pendarat mereka ke arah tenggara, ke daerah yang tidak dijaga dengan baik. Divisi ini kemudian maju ke daratan dengan mudah, ditambah dengan bantuan dari Resimen Infanteri Parasut ke-502 dan 506. Dengan korban yang sangat sedikit, mereka juga dapat bergerak dengan cepat, dengan tingkat kesuksesan yang sangat tinggi. Setelah pantai dikuasai, dua pelabuhan buatan Mulberry Harbour diderek melalui Selat Inggris dan selesai dirakit pada D+3 (9 Juni). Satu dibuat di Arromanches oleh pasukan Britania Raya, dan satu lagi di Pantai Omaha oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 19 Juni sebuah badai menunda kegiatan pengiriman persediaan dan menghancurkan pelabuhan buatan di Pantai Omaha. Ketika itu, Britania Raya sudah mendaratkan 314.547 orang, 54.000 kendaraan, dan 102.000 ton persediaan. Sementara Amerika Serikat telah mendaratkan 314.504 orang, 41.000 kendaraan, dan 116.000 ton persediaan.
Pertempuran Cherbourg adalah bagian dari Invasi Normandia pada Perang Dunia II, yang terjadi langsung setelah pendaratan pasukan Sekutu pada 6 Juni 1944. Pasukan Sekutu mengisolasi lalu menyerang pelabuhan yang terfortifikasi, yang merupakan aset penting untuk kampanye Eropa Barat. Di bagian barat invasi, pasukan Amerika Serikat ditugaskan untuk menguasai Semenanjung Cotentin, khususnya Cherbourg, yang memiliki pelabuhan laut dalam. Wilayah dibelakang pantai Utah dan Omaha dicirikan oleh bocage, yaitu parit kuno dan pagar tanaman yang tebalnya sampai tiga meter, tersebar setiap 100 sampai 200 meter, membuatnya sangat menyulitkan untuk tank, peluru, dan penglihatan, dan menjadi tempat bertahan yang ideal. Infanteri Amerika Serikat maju menuju Cherbourg dengan lambat, dan dengan banyak korban. Bagian ujung semenanjung baru didatangi pada 18 Juni. Setelah melawan pasukan Sekutu dengan gigih, komandan Cherbourg, Letnan Jenderal von Schlieben, akhirnya menyerah setelah sebelumnya sempat menghancurkan pelabuhan Cherbourg, yang membuat pelabuhan itu baru bisa dipakai pada pertengahan Agustus.
Pertempuran Caen terjadi dari Juni sampai Agustus 1944, antara pasukan Sekutu dengan Jerman, pada Invasi Normandia, Perang Dunia II. Pada D-Day, Caen merupakan objektif strategis Divisi Infanteri ke-3 Britania Raya. Tetapi karena Caen pada saat itu gagal direbut, kota ini menjadi tempat beberapa pertempuran pada Juni, Juli, sampai Agustus. Caen dianggap sebagai objektif yang penting oleh Montgomery, maka Caen menjadi target beberapa serangan. Serangan pertama adalah Operasi Perch, yang mencoba menyerang Jerman lewat samping di Villers-Bocage. Tapi serangan ini dihentikan oleh Jerman pada Pertempuran Villers-Bocage. Usaha serangan sempat tertunda karena badai yang menghentikan laju persediaan pada 17 sampai 23 Juni, walau begitu, serangan balik Jerman bisa dihentikan pada Operasi Epsom, dikarenakan serangan balik tersebut sudah diketahui oleh intelijen. Caen kemudian dihujani bom dari pesawat, dan bagian utaranya berhasil diduduki pada Operasi Charnwood, 7 sampai 9 Juli. Ini kemudian dilanjutkan dengan serangan besar-besaran yang dipimpin Jenderal Miles Dempsey, yang diikuti oleh seluruh divisi lapis baja Britania Raya, Operasi Goodwood, 18 sampai 21 Juli, berhasil menguasai sisa Caen beserta dataran tinggi di bagian selatannya.
Dengan hampir terkepungnya Jerman oleh pasukan Sekutu, Komando Tinggi Jerman menginginkan pasukan cadangan Jerman dari daerah sekitar untuk membantu mundurnya pasukan Jerman ke sungai Seine. Namun keinginan ini ditolak oleh Hitler, yang memerintahkan serangan ke Mortain, bagian barat kantong Falaise.

Kampanye Normandia menurut beberapa sejarawan berakhir pada tengah malam 24-25 Juli 1944, yaitu pada awal Operasi Kobra, atau pada tanggal 25 Juli, dengan direbutnya Sungai Seine. Rencana awal Operasi Overlord memperkirakan kampanye sepanjang 90 hari di Normandia, dengan tujuan akhir mencapai Sungai Seine, target ini tercapai dengan lebih cepat.
Pihak Amerika Serikat berhasil mencapai target mereka lebih awal dengan penembusan besar pada Operasi Kobra. Kemenangan Sekutu di Normandia kemudian dilanjuti dengan usaha untuk menguasai perbatasan Perancis, dan Jerman terpaksa mengirim pasukan dan sumber daya dari Front Timur dan Italia untuk membantu pasukan mereka di front baru ini.Mayoritas satuan tempur pada serangan ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Perancis dan pasukan Polandia ikut bertempur setelah fase pendaratan. Selain itu, pasukan dari Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan Norwegia juga turut serta Rencana sekutu untuk menghentikan kekuasaan Jerman terhadap Eropa melalui proses yang cukup lama dan penuh dengan kajian-kajian, data Intelejen, kekuatan pasukan Jerman yang tersebar di pantai pendaratan, kemampuan pasukan pendukung dan keadaan medan yang akan menjadi tempat pendaratan serta jenis/nama operasi yang akan digunakan termasuk selesainya Operasi Amfibi. Kekuatan sekutu yang tersebar sepanjang front pertempuran mendapat perlawanan yang cukup kuat dari pasukan Nazi, walaupun dapat menguasai pantai pendaratan namun korban di pihak sekutu tidak cukup sedikit, keberhasilan ini tidak terlepas dari perencanaan yang matang dan latihan-latihan yang dilaksanakan serta kedisiplinan pasukan. Dengan perencanaan yang bagus dan pelaksanaan pertempuran yang terkoordinasi maka pasukan sekutu tahap demi tahap dapat menguasai jalannya pertempuran hingga ke sungai seine hal ini lebih cepat apa yang sudah direncanakan sebelumnya yaitu 90 hari ini merupakan keberhasilan yang luar biasa. Pasukan Jerman yang menghadapi pasukan gabungan dari beberapa Negara kuat dan jajahannya menunjukkan perlawanan yang sengit namun kekuatan dan jumlah pasukan yang kalah besar dan tidak seimbang ditambah lagi dengan sekutu Jerman yang juga mengalami kekalahan demi kekalahan di dalam pertempuran menghadapi sekutu. Hal ini yang membuat pasukan Jerman terdesak hingga menyerah kalah.