Friday, March 27, 2015

Diksionari Ahok & Seven Dirty Words


Toiletisasi Gubernur Ahok dengan Kompas TV jadi buah bibir sepekan ini. Pasalnya seruan kasar Ahok ini sangat kontras menjadi sorotan utama dibanding konfliknya yang justru menjadi cover story. Jika dibandingkan dahulu kasus kata kotor Sh*t Presiden US Bush Jr di TV CNN, maka sudah seharusnya Kompas TV kena denda Milyaran rupiah karena secara sadar Wawancara Live TV dengan Gubernur Ahok tentang isu kontroversial namun tidak menyiapkan konsinyes atau "safety belt" malah menikmati secara sengaja kekonyolan itu untuk tujuan rating barangkali.
Karakter Ahok yang temperampental dan tak bisa menjaga tensi, intonasi dan diksi bertuturnya tentu sudah dipahami baik oleh redaksi Kompas TV. Artinya keputusan wawancara live harus disiapkan matang termasuk antisipasi jika Ahok keluarkan kata-kata kasar dan jorok. Aiman Wicaksono yang oleh Ahok dicap si Raja Ngeyel, atas peristiwa ini sebenarnya harus dikenakan sanksi berat, tidak boleh on air 1 tahun misalnya. Apa sebabnya.?

Secara subyektif sikap dan gaya Aiman sok smart, tapi tak sopan karena sering memotong dan memancing emosi dengan pertanyaan pribadi bahkan sedikit rasis. Ketika Ahok cuek dan malah mengulangi kata t**, jelas adalah pancingan dari Aiman secara sengaja. Cara Aiman menegur Ahok dengan kata kata "kita sedang live tolong Pak Ahok jaga ucapan" justru malah pemicu kemarahan lebih parah meningkatkan tensi emosi Ahok yang butuh waktu untuk didinginkan. Aiman tampaknya menikmati kehebohan ini. Aiman sebenarnya bisa stop wawancara, atau cut jeda iklan. Tim operator Kompas TV juga bisa OFF kan mikrofon Ahok.

Kompas TV yang membawa slogan Inspirasi Indonesia seharusnya dikenakan denda dan sanksi berat karena melakukan politik dumping dan secara kasar menikmati berkah dari kekonyolan pejabat publik. Sebenarnya bagaimana TV, pewawancara bisa menjaga diksi-nya bersama tokoh narasumber yang diwawancarainya Itu menyangkut seni berkomunikasi dan "Ethics Manual" yang terdiri dari diksi-diksi.


Sedikit kita telaah soal diksi yang tepat dalam berinteraksi baik verbal maupun non-verbal di Televisi. Diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Diksi, dalam arti aslinya merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh pembicara. Diksi yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti keduanya soal pengucapan dan intonasi semata, daripada pemilihan kata dan gaya.

Diksi memiliki beberapa kata formal atau informal yang tercatat dalam konteks sosial. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi figur seseorang contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan sebuah gerakan fisik menggambarkan karakter yang bersifat aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif.

George Carlin adalah seorang komedian, aktor (stand up comedy) terkenal di Amerika yang sangat introspektif. Tahun 1972, dia membuat sensasi dengan monolog-nya "Seven Words You Can Never Say on Television" yaitu sh*t, p*ss, f*ck, c*nt, c*cks*cker, m*therf*cker, dan t*ts. Pada saat itu, kata-kata itu sangat tidak pantas diucapkan, Biasanya pas ada acara marah-marah di TV bunyi klakson ini sering banget keluar. Tapi tahu nggak sih, kata-kata apa saja yang sering di sensor pihak TV dalam acaranya? Sebenarnya ada banyak kata-kata terlarang tayang di TV. Pas googling, malah kini ada yang nulis 379 kata terlarang, tapi tergantung kebijakan masing-masing stasiun TV. Kebanyakan tetap mengacu pada kata-kata terlarang versi Carlin.

Mengapa stasiun TV patuh untuk selalu menyensor kata-kata itu? Karena KPI-nya Amerika, FCC, akan memberikan denda sebanyak $325.000 atau setara dengan 3,5 milyar rupiah per kata yang diucapkan. Jadi kalo sampe keceplosan sepuluh kali, silahkan aja hitung sendiri. Untuk urusan lokal, KPI juga banyak sensor soal tayangan TV. Dalam perkembangannya selain tujuh kata tadi yang disensor, telah banyak kata kata yang tabu diucapkan. Pernah nonton Spongebob? Di salah satu Episode, sampai ada 12 kata yang dilarang tuan Krab untuk diucapkan Spongebob dan Patrick.
Sensor ini menjadi alat yang penting, namun memang cukup merepotkan pada acara Live Talk. Ada beberapa SOP yang umum berupa tindakan pertolongan seketika untuk melokalisasi efek negatifnya. Kisah percakapan informal antara presiden AS George Bush Jr dengan PM Inggris Tony Blair dalam sesi rapat pertemuan puncak G-8. Pertemuan di St Petersburg- Rusia diliput Live banyak stasiun TV diantaranya CNN. Topiknya tentang situasi konflik Timur Tengah. Di sela rapat tersebut terjadi obrolan informal antara Bush dan Blair yang tak diduga kemudian jadi menghebohkan. Bush sangat geram dengan sikap PBB terhadap konflik Israel yang diserang mortir-mortir Hizbullah. Lalu setengah berbisik kepada Blair, presiden Bush berujar, “See the irony is what they need to do is get syria to get Hezbollah to stop doing this shit and it’s over!”

Bush menggunakan kata “shit”. Rupanya obrolan ini tertangkap mikrofon di depan mereka yang masih ON. Percakapan itu terdengar di forum dan tersiar Live di CNN. Menyadari situasi itu, kedua pemimpin negara besar ini sontak kaget. Spontan Blair mematikan mikrofon di depan meja mereka. Keduanya gagap dan staf mereka segera memastikan tidak ada TV yang meliput live. Apadaya TV CNN sedang ON AIR. Insiden dengan ucapan satu kata shit yang diucapkan hanya sekali oleh Bush tak bisa dicegah telah tersiar ke seluruh penjuru dunia via TV CNN.
Publik Amerika geger atas kecelakaan mulut Presiden. Muncul kecaman protes dimana-mana dan jadi isu debat publik di media. Publik Amerika malu atas insiden tersebut meski mereka dapat penjelasan akan ketidaksengajaan ini. Berlanjut, Federal Communication Commission (FCC) – semacam Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ikut bereaksi. FCC memanggil direksi CNN atas tayangan live tersebut dan dikenakan sanksi denda yang amat besar

Jadi dalam kasus s**t tersebut seorang Presiden mendapat sanksi sosial dan harus minta maaf secara terbuka disiarkan langsung oleh banyak TV. Stasiun TV CNN yang tanpa sengaja menyiarkan langsung ucapan shit itu pun mendapat sanksi berat dari Komisi Penyiaran di Amerika (FCC).

Nah bagaimana relasinya dengan Ahok jelas dia harus minta maaf secara fair terbuka di Media Televisi dan ini sudah dia lakukan. Bagaimanapun Ahok telah mendapatkan sanksi sosial. Ini bagus untuk pembelajaran baginya meskipun konon katanya Ali Sadikin malah lebih kasar dari Ahok. Ali terkenal tukang gampar menempeleng secara fisik, sedang Ahok hanya mulutnya yang sedikit comberan tetapi sisi jiwa terbukanya bagi orang yang kenal dekat, Ahok humanis. Namun hikmah dari kasus ini KPI harus segera proaktif mengatur pengenaan sanksi berat dan denda yang lebih besar untuk menghadirkan kredibilitas tayangan TV kedepan yang cerdas mendidik.